PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana
mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku
konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber
daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Perilaku
konsumen selalu menunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai,
mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga
jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan
pertimbangan yang matang.
Definisi lainnya adalah ketika konsumen mau mengeluarkan
sumber dayanya yang terbatas untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan.
Terkait dengan perilaku konsumen, maka sudah jelas akan
terjadi 5W+1H:
·
Why: Mengapa mendapatkan barang/jasa tersebut?
·
What: Berupa apa barang / jasa tersebut?
·
Who: Siapa yg mendapatkan barang/jasa tersebut?
·
When: Kapan kita bisa mendapatkan barang/jasa
tersebut?
·
Where: Dimana kita bisa mendapatkan barang/jasa
tersebut?
·
How: Bagaimana barang/jasa tersebut kita
dapatkan?
Pendekatan Perilaku Konsumen
Teori Kardinal
Teori ini menyatakan bahwa kegunaan dasar dapat dihitung
secara nominal. Keputusan untuk mengonsumsi suatu barang berdasarkan
perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Besar kecilnya kepuasan yang diperoleh konsumen tergantung pada jenis dan
jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.
Teori Ordinal
Dalam teori ini kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat
dibandingkan. Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak barang
yang dikonsumsi semakin memberikan kepuasan terhadap konsumen. Pendakatan ini
muncul karena adanya keterbatasan - keterbatasan yang ada pada pendekatan
kardinal, meskipun bukan berarti pendekatan kardinal tidak memiliki kelebihan.
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari
sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Elastisitas Harga
Elastisitas harga adalah respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbadingan dari
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan
pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik,
maka kuantitas/jumlah barang menurun dan sebaliknya.
Faktor- faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan
:
·
Tersedia atau tidaknya barang pengganti di
pasar.
·
Jumlah tingkat kebutuhan dari barang tersebut.
·
Jenis barang.
·
Periode waktu penggunaan barang tersebut.
·
Kemampuan relatif anggaran.
Elastisitas Silang
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran
permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan
persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase
perubahan harga dari barang Y.
Elastisitas
Pendapatan
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan
konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya
pengaruh perubahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas
pendapatan.
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan
menaikkan 1 % jumlah barang yang diminta.
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan
bahagian yang lebih besar dari pendapatan terhadap barang.
Jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan
bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya
naik.
Sumber Referensi:
http://id.wikipedia.org
http://organisasi.org
Mahasiswa Manajemen Semester 4