Kegemaran
menikmati hangatnya secangkir kopi membawa Muadzin F Jihad dan Iwan Agustian
menjadi pengusaha sukses. Kedua sahabat ketika masih duduk di bangku sekolah
menengah pertama (SMP) ini adalah pemilik usaha kopi booth yang telah tersebar
di seluruh Indonesia, Semerbak Coffee.
Rutinitas
sehari-hari merasakan nikmatnya secangkir kopi membuka naluri bisnis Muadzin.
Tepatnya pada 20 Juni 2009, Muadzin yang gemar menikmati kopi dari salah satu
merek internasional berkeinginan membuka bisnis serupa, namun dengan merek kopi
Indonesia.
Bertempat di
Jalan Nusantara Raya 27A, Depok, Jawa Barat, Muadzin dan Iwan memberanikan diri
membuka outlet pertama dengan modal awal Rp3,6 juta. ”Jujur, saya penggemar
salah satu brand kopi yang sangat terkenal. Dari situ saya berpikir, kenapa
tidak buka usaha yang sama, tapi tentunya kopi Indonesia.”
Mengawali
karier sebagai karyawan, Muadzin F Jihad mengaku memang memiliki mimpi sebagai
pebisnis yang sesuai dengan kegemarannya menikmati kopi. Pertemuannya dengan
Iwan Agustian yang memiliki ide sama mewujudkan mimpi Muadzin untuk menjadi
entrepreneur.
Pertengahan
tahun 2011 lalu Muadzin akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari
perusahaan tempat ia bekerja selama 14,5 tahun sebagai instrument engineer di
perusahaan asing konsultan engineering oil & gas. Keputusannya itu akhirnya
dia pilih agar dirinya bisa fokus pada bisnis yang telah dirintis bersama Iwan.
Muadzin tidak menyangka bisnis yang digelutinya hingga kini bisa sukses dan
diterima banyak kalangan. Dia pun bercerita awal mula memilih nama Semerbak
Coffee.
”Saya memang
punya mimpi untuk buka usaha ini. Saya ingin punya nama atau brand yang
Indonesia sekali. Kopi lokal punya Indonesia dan dengan desain yang menarik.
Makanya, kami pilih nama Semerbak Coffee dengan dominasi warna ungu,” kata
Muadzin yang punya hobi fotografi. Lain halnya dengan Iwan. Dia memang seorang
pebisnis dan memiliki mesin pembuat kopi.
Semerbak Coffee
didirikan oleh Iwan Agustian dan Muadzin Jihad pada 20
Juni 2009 dengan outlet pertama di Depok, Semerbak
Coffee langsung mampu menyodok dan diterima oleh semua kalangan.
Muadzin dan
Iwan menceritakan, Semerbak Coffee bisa diterima masyarakat karena cita rasa
dan ciri khasnya. Muadzin mengungkapkan, saat itu belum ada usaha kopi booth
serupa dan Semerbak Coffee yang pertama kali menawarkan merek kopi booth di
Indonesia.
”Banyak yang
menyebut kami sebagai pionir kopi booth Indonesia. Kami berdua tidak menyangka
sambutan terhadap Semerbak Coffee sangat baik. Kami tawarkan investasi hanya
Rp9,5 juta untuk punya franchise (waralaba) Semerbak Coffee. Harga
yang cukup murah dengan high profit,” ujar Muadzin. Selain bisnis yang
menawarkan kopi cepat saji dan murah, Muadzin dan Iwan juga ingin menarik
mitra-mitra baru yang ingin membuka usaha Semerbak Coffee melalui sistem
waralaba.
Dalam waktu dua
hingga tiga bulan setelah outlet Semerbak Coffee dibuka, kedua pengusaha muda
ini melebarkan bisnisnya dengan konsep waralaba. Ditanya soal keunggulan produk
bisnisnya, Iwan menjelaskan, yang membedakan Semerbak Coffee dengan usaha
franchise kopi lainnya di Indonesia adalah karena cita rasa dan mutu yang baik,
enak, dan tidak mahal. Harga satu sajian Semerbak Coffee hanya dibanderol
Rp5.000-10.000.
Selain itu,
kemasan Semerbak Coffee juga memiliki desain yang menarik dan kesan mahal
layaknya kopi-kopi brand internasional. ”Slogan kami adalah kopi nikmat, gaya
dan enggak pakai mahal. Semua lapisan bisa minum karena harganya yang
terjangkau, rasanya enak, dan desainnya tidak murahan,” kelakar Iwan. Dengan
kesuksesan yang telah diraih Iwan dan Muadzin, kedua pengusaha ini bukan berarti
tidak memiliki kendala-kendala dalam menjalankan bisnisnya.
Iwan
mengatakan, kendala hingga saat ini adalah mencari tenaga kerja yang baik dan
kompeten untuk bisnisnya ini. Iwan pun menjelaskan salah satu visi dari
Semerbak Coffee adalah membuka kesempatan kerja sebesar-besarnya. Dari itu
sebagian besar dari 360 karyawan yang dimilikinya saat ini hanya memiliki latar
belakang pendidikan sekolah menengah atas (SMA).
Dalam hal ini,
Iwan dan Muadzin ingin mengajarkan para karyawannya tersebut bagaimana cara
bekerja dengan baik dan profesional. Terkait dengan kompetitor-kompetitor
Semerbak Coffee yang juga mengusung tema sama dengan brand kopi miliknya, kedua
sahabat ini tidak merasa takut atau khawatir akan kompetisi sehat yang menanti
di depan. Iwan dan Muadzin sangat optimistis bisnis yang dijalaninya saat ini
mampu bersaing karena mutu, layanan dan ciri khas yang akan terus dijaga.
”Tentunya
persaingan dengan kompetitor lainnya tidak bisa dihindari.Tetapi yang pasti, ke
depan kami tetap optimistis Semerbak Coffee tetap berada di jalur yang
tepat,sambil kami terus meningkatkan mutu, inovasi dan layanan terbaik kami,”
kata Iwan. Dalam waktu satu tahun, Semerbak Coffee sudah memiliki 110 booth
yang tersebar di seluruh Indonesia. Tanggapan dan animo baik dari pelanggan
maupun mitra kerja yang tertarik pada bisnis ini pun semakin deras.
Saat ini
Semerbak Coffee telah memiliki 360 booth yang tersebar di 70 kota Indonesia
termasuk di daerah-daerah nonperkotaan seperti Serui dan Timika di Papua, serta
Langsa di Aceh. Dalam sehari, Semerbak Coffee bisa menjual 180 gelas/booth.
Jika dihitung per sachet kopi yang dijual mencapai tujuh ton/hari.
”Kalau bicara
soal omzet, kami kan juga menghitung dari mitra kerja. Kira-kira sebesar Rp150-250
juta per bulan. Mitra kerja kami juga terus meningkat sekitar 15-20 mitra kerja
baru per bulan. Pencapaian yang sangat kami syukuri hingga saat ini,” ujar Iwan
diamini oleh Muadzin.
Muadzin dan
Iwan mengatakan, antusiasme pelanggannya yang di Bali sangat tinggi. Begitu
pula yang ada di kota-kota lain. Terbukti sebanyak 50 booth kopi berada di
Bali, 40 di Jakarta, 20 booth dan kafe di Jalan Arif Rahman Hakim, Depok. Belum
termasuk beberapa boothyang tersebar di Bogor, Cirebon, Indramayu, dan lainnya.
Iwan yang
kesehariannya menjalankan Semerbak Coffee dengan Muadzin mengatakan, salah satu
kunci sukses bisnisnya adalah media sosial yang cukup memiliki andil besar
dalam mempromosikan produk-produknya. Iwan mengatakan, sebesar 60 persen
penjualannya melalui media sosialseperti Facebook dan Twitter.
Dia mengakui
mendapatkan efek yang cukup besar dari sarana media tersebut. Semerbak Coffee
memang membidik konsumen remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Dengan
menggunakan media sosial, informasi-informasi mengenai Semerbak Coffee bisa
dengan cepat tersebar. Iwan dan Muadzin pun sering mengikuti pameran-pameran
waralaba yang diselenggarakan di Jakarta sebagai bagian dari promosi Semerbak
Coffee.
Banyak yang tahu Semerbak Coffee dari
Facebook atau Twitter. Media sosial sangat membantu sekali memasarkan produk
Semerbak Coffee. Menawarkan bisnis minuman kopi blended
dengan harga terjangkau, unggul di kwalitas dan cita rasa. Saat ini juga memproduksi produk
kopi 3 ini 1 dengan
berbagai varian rasa dan kemasan yang sangat inovatif, serta Kopi yang
berasal dari berbagai daerah penghasil kopi terkenal di seluruh Indonesia.
Visi
: Menjadi franchise minuman kopi blended siap saji no.1 di Indonesia dengan
investasi yang terjangkau.
Misi
: Memberikan kepuasan kepada konsumen dengan berfokus pada produk, sistem
dan pelayanan yang berkualitas
Budaya
: Kreatif – Inovatif – Produktif –Orientasi Kualitas
Motto :
·
Peluang bisnis yang low maintenance
dan low investment, tapi high style
dan high profit.
·
Ngopi nikmat dan gaya ga
pake mahal.
Refrensi :
1.
Buku : Follow Your Passion
2.
Muadzin.com
3.
Semerbakcoffee.com