Resensi Novel
Judul novel : Percy Jackson and The Olympians "The
Lightning Thief"
Penulis : Rick
RiordanPenerbit : Mizan Fantasi
Tahun terbit : 2010
Genre : Fantasi
Tebal buku : 454 Halaman
SINOPSIS
The Lightning Thief adalah buku pertama dari
serial Percy Jackson And The Olympians karya Rick Riordan. Bercerita tentang
tokoh utama yang bernama Percy Jackson, seorang anak berumur 12 tahun, penderita
penyakit disleksia dan hiperaktif. Setiap ia membaca, huruf akan
melayang-layang tak beraturan karena otaknya terprogram untuk membaca huruf
Yunani kuno. Ia adalah pribadi yang implusif dan hiperaktif. Akibat penyakitnya
itu, ia sering dikeluarkan dari sekolah berkali-kali karena sering membuat
masalah. Tetapi itu hanya sedikit dari sekian masalah yang terus menerus
menghampirinya sampai ia sampai pada tempatnya yang sesungguhnya yaitu
perkemahan blasteran.
Perkemahan blasteran merupakan tempat khusus
untuk anak keturunan dewa. Di perkemahan itu dikumpulkan seluruh anak blasteran
dewa – manusia (Demi God) yang dikelompokkan pada kabin-kabin tertentu
berdasarkan siapa dewa atau dewi yang menjadi ayah atau ibu mereka. Di
perkemahan tersebut juga terdapat makhluk yang tidak bisa dibayangkan Percy
dapat dilihat di dunia sekarang ini seperti satir, centaurus, cyclops, dan
monster-monster lainnya.
Pada saat diklaimnya Percy sebagai putra
Poseidon, sebelumnya telah terjadi perselisihan antara Zeus (dewa langit) dan
Poseidon (dewa laut). Selang beberapa waktu, petir milik Zeus yang merupakan
lambang kekuasaannya telah dicuri. Karena hukum kuno dewa mengatakan seorang
dewa tidak bisa mencuri lambang kekuasaan dewa lain tanpa bantuan anak-anaknya,
maka Percy sebagai putra Poseidon dituduh sebagai pelaku utama pencuri petir milik
Zeus. Dan Percy hanya mempunyai waktu 10 hari untuk mencari dan mengembalikan
benda keramat tersebut, serta mendamaikan kembali perang yang hampir pecah di
gunung Olympus.
Kini Percy dan dua orang kawannya hanya punya
waktu sepuluh hari untuk mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut dan
mendamaikan kembali perang yang hampir pecah di Gunung Olympus. Tetapi
tantangannya jauh lebih berat dari itu, Percy akhirnya harus berhadapan dengan
kekuatan mengerikan yang bahkan lebih hebat dibandingkan para dewa sendiri.
KEUNGGULAN
Keunggulan novel ini adalah kemampuan penulis
memaparkan setiap latar yang dituliskan dengan sangat deskriptif sehingga
pembaca hanyut dalam bayangan nyata kota yang digambarakan ataupun
perang-perang yang sedang berlangsung seperti pembaca ikut dalam bagian
pertempuran tersebut.
Hal yang menarik juga terjadi pada penokohan
antara protagonis dan antagonis. Dalam novel ini, antara protagonis dan
antagonis tidak jelas di mana tokoh dituliskan benar-benar baik atau
benar-benar jahat. Hal ini membuat alur cerita mengalir dengan wajar dan
tidak dibuat-buat. Bahkan di sini, Dewa pun digambarkan tidak sempurna karena
mereka layaknya manusia yang haus akan duniawi.
KEKURANGAN
Kelemahan novel ini adalah tahap urutan cerita
yang mudah ditebak. Meskipun maksud dari misi-misi yang dijalani sangat susah
diprediksi akhir ceritnya, tetapi sangat mudah ditebak tahap-tahap menjalankan
misi dan ikut andil dalam perang melawan kronos. Selain itu, novel ini
menggunakan kertas buram biasa yang kualitasnya kurang baik.
PENILAIAN
Saya merekomendasikan novel ini untuk
dibaca karena novel ini sangat menarik. Bahasanya yang mudah dipahami dan
banyak mengandung ilmu sejarah tentang mitologi Yunani Kuno akan menambah
wawasan para pembaca. Selain itu novel ini memuat sebuah amanat yang
sangat jelas bahwa rasa marah dan dendam penuh kebencian hanya akan
menghancurkan semuanya. Hidup kalau hanya dibuat untuk balas dendam sampai kapan
pun tidak akan ada habisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comment disini