Rabu, 01 Mei 2013

Resensi


Resensi Novel


Judul novel                 :   Percy Jackson and The Olympians "The Lightning Thief"
Penulis                        :  Rick Riordan
Penerbit                      :  Mizan Fantasi
Tahun terbit                :   2010
Genre                         :  Fantasi
Tebal buku                 :   454 Halaman




SINOPSIS

The Lightning Thief adalah buku pertama dari serial Percy Jackson And The Olympians karya Rick Riordan. Bercerita tentang tokoh utama yang bernama Percy Jackson, seorang anak berumur 12 tahun, penderita penyakit disleksia dan hiperaktif. Setiap ia membaca, huruf akan melayang-layang tak beraturan karena otaknya terprogram untuk membaca huruf Yunani kuno. Ia adalah pribadi yang implusif dan hiperaktif. Akibat penyakitnya itu, ia sering dikeluarkan dari sekolah berkali-kali karena sering membuat masalah. Tetapi itu hanya sedikit dari sekian masalah yang terus menerus menghampirinya sampai ia sampai pada tempatnya yang sesungguhnya yaitu perkemahan blasteran.

Perkemahan blasteran merupakan tempat khusus untuk anak keturunan dewa. Di perkemahan itu dikumpulkan seluruh anak blasteran dewa – manusia (Demi God) yang dikelompokkan pada kabin-kabin tertentu berdasarkan siapa dewa atau dewi yang menjadi ayah atau ibu mereka. Di perkemahan tersebut juga terdapat makhluk yang tidak bisa dibayangkan Percy dapat dilihat di dunia sekarang ini seperti satir, centaurus, cyclops, dan monster-monster lainnya.

Pada saat diklaimnya Percy sebagai putra Poseidon, sebelumnya telah terjadi perselisihan antara Zeus (dewa langit) dan Poseidon (dewa laut). Selang beberapa waktu, petir milik Zeus yang merupakan lambang kekuasaannya telah dicuri. Karena hukum kuno dewa mengatakan seorang dewa tidak bisa mencuri lambang kekuasaan dewa lain tanpa bantuan anak-anaknya, maka Percy sebagai putra Poseidon dituduh sebagai pelaku utama pencuri petir milik Zeus. Dan Percy hanya mempunyai waktu 10 hari untuk mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut, serta mendamaikan kembali perang yang hampir pecah di gunung Olympus.

Kini Percy dan dua orang kawannya hanya punya waktu sepuluh hari untuk mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut dan mendamaikan kembali perang yang hampir pecah di Gunung Olympus. Tetapi tantangannya jauh lebih berat dari itu, Percy akhirnya harus berhadapan dengan kekuatan mengerikan yang bahkan lebih hebat dibandingkan para dewa sendiri.


KEUNGGULAN

Keunggulan novel ini adalah kemampuan penulis memaparkan setiap latar yang dituliskan dengan sangat deskriptif sehingga pembaca hanyut dalam bayangan nyata kota yang digambarakan ataupun perang-perang yang sedang berlangsung seperti pembaca ikut dalam bagian pertempuran tersebut.

Hal yang menarik juga terjadi pada penokohan antara protagonis dan antagonis. Dalam  novel ini, antara protagonis dan antagonis tidak jelas di mana tokoh dituliskan benar-benar baik atau benar-benar jahat.  Hal ini membuat alur cerita mengalir dengan wajar dan tidak dibuat-buat. Bahkan di sini, Dewa pun digambarkan tidak sempurna karena mereka layaknya manusia yang haus akan duniawi.

KEKURANGAN

Kelemahan novel ini adalah tahap urutan cerita yang mudah ditebak. Meskipun maksud dari misi-misi yang dijalani sangat susah diprediksi akhir ceritnya, tetapi sangat mudah ditebak tahap-tahap menjalankan misi dan ikut andil dalam perang melawan kronos. Selain itu, novel ini menggunakan kertas buram biasa yang kualitasnya kurang baik.

PENILAIAN

Saya merekomendasikan  novel ini untuk dibaca karena novel ini sangat menarik. Bahasanya yang mudah dipahami dan banyak mengandung ilmu sejarah tentang mitologi Yunani Kuno akan menambah wawasan para pembaca.  Selain itu novel ini memuat sebuah amanat yang sangat jelas bahwa rasa marah dan dendam penuh kebencian hanya akan menghancurkan semuanya. Hidup kalau hanya dibuat untuk balas dendam sampai kapan pun tidak akan ada habisnya.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment disini