Minggu, 21 Oktober 2012

Alternatif Solusi Meminimalkan Aksi Tawuran Antarpelajar



Tawuran adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok.

Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus tawuran antarpelajar. Contohnya kasus tawuran antara SMA 6 dan SMA 70 Jakarta yang mengakibatkan 1 orang tewas. Terkadang hanya dengan hal sepele seperti saling ejek antar kelompok bisa menyebabkan nyawa melayang. Ironisnya, bukannya prestasi mereka yang terdengar di media-media melainkan aksi brutal antarpelajar. Pelajar SMA, SMP, bahkan SD, yang lebih memalukan banyak juga tawuran yang terjadi antarmahasiswa, antarfakultas satu almamater.

Tentu hal tersebut dapat dicegah dan diatasi mulai dari pembinaan para siswa di sekolah dan yang lebih penting adalah pengawasan orang tua. Adapun beberapa solusi mencegah terjadinya tawuran antarpelajar:



  1. Bekali diri dengan pengetahuan agama sebanyak-banyaknya. Pengetahuan agama sangat penting terhadap remaja dan anak-anak agar meraka dapat berfikir dua kali untuk melakukan hal-hal yang buruk. Semakin kuat pengetahuan agama seorang anak semakin kuat juga keimanan mereka dan menghindari untuk membuat hal yang buruk.
  2. Pengawasan orang tua. Mulailah memberikan perhatian kepada anak dengan menjalin komunikasi yang baik agar sang anak dapat menghindari pengaruh negatif lingkungan sekitarnya.  
  3. Pengawasan sekolah. Tentu ini menjadi hal yang penting, karena sekolah adalah rumah kedua bagi seorang pelajar dimana mereka menjadikan seorang guru sebagai orang tua mereka. Sekolah seharusnya mengajarkan kedisiplinan yang tinggi terhadap siswanya agar dapat menekan angka tindakan negatif siswa diluar sekolah. Misalnya, membuat sebuah peraturan yang tegas ataupun memperbanyak kegiatan ekstrakulikuler di dalam sekolah. 
  4. Mengadakan acara antarsekolah. Dengan adanya kegiatan antarsekolah seperti perlombaan olahraga, sains, dsb yang bersifat positif diharapkan mampu membuat para siswa lebih membuat banyak prestasi. 
  5. Hindari 'nongkrong-nongkrong' sehabis pulang sekolah. Diharapkan para siswa sehabis jam sekolah usai menghindari nongkrong atau kumpul-kumpul dijalan karena rentan menyebabkan tawuran antarpelajar yang dimulai dengan saling ejek antar kelompok pelajar.

Sebaiknya kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia harus membuat lebih banyak prestasi daripada membuat orang tua depresi karena ulah kita. Sekarang sudah bukan jamannya lagi pemuda Indonesia untuk nakal, jadilah pemuda yang baik yang berguna bagi orang tua, negara dan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment disini