Selasa, 01 Januari 2013

Dampak Game Online pada Anak-anak


Game Online adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer (LAN atau internet), sebagai medianya. Biasanya permainan online disediakan sebagai tambahan layanan dari perusahaan penyedia jasa online, atau dapat diakses langsung melalui sistem yang disediakan dari perusahaan yang menyediakan permainan tersebut.

Permainan online dimulai sejak tahun 1969, ketika permainan untuk dua orang dikembangkan dengan tujuan awal untuk pendidikan. Kemudian pada awal tahun 1970, sebuah sistem dengan kemampuan time-sharing, yang disebut Plato, diciptakan untuk memudahkan siswa belajar secara online, di mana beberapa pengguna dapat mengakses komputer secara bersamaan menurut waktu yang diperlukan. Dua tahun kemudian, muncul Plato IV dengan kemampuan grafik baru, yang digunakan untuk menciptakan permainan untuk banyak pemain (multiplayer games).

Permainan online benar-benar mengalami perkembangan setelah tahun 1995, pembatasan NSFNET (National Science Foundation Network) dihapuskan, membuat akses ke domain lengkap dari internet. Kesuksesan moneter menghampiri perusahaan-perusahaan yang meluncurkan permainan ini, sehingga persaingan mulai tumbuh dan menjadikan permainan daring semakin berkembang hingga hari ini.

Game online sudah menjadi “kebutuhan” sebagian anak Indonesia. Game online tersebut sedikit demi sedikit menggeser beberapa permainan tradisional  yang dulu sempat digemari anak-anak. Sayangnya, tidak semua game online tersebut bermanfaat. Beberapa diantaranya berdampak negatif bagi anak-anak. Dampak negatif game online bagi anak itu sering merisaukan para orang tua. Sudah bukan rahasia lagi bahwa game online bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan psikologi anak.

Dampak negatif game online pada anak-anak dapat menyebabkan:
  • Sosialisasi fisik berkurang, karena pemain lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersosialisasi di dunia maya.
  • Game online dimainkan melalui komputer, yang mengeluarkan spektrum cahaya yang dapat merusak mata jika dipandangi terus-menerus tanpa istirahat.
  • Beberapa permainan daring memerlukan biaya untuk memainkannya, misalnya dalam kategori permainan pay-to-play atau sekedar biaya penyewaan komputer di warnet atau game centre. Apabila tidak diorganisir dengan baik, game online dapat menghabiskan biaya cukup besar.
  • Permainan daring dapat mengacaukan manajemen waktu jika tidak diatur dengan baik. Banyak kasus di mana pemain yang kecanduan permainan daring bermain hingga lupa waktu dan melalaikan segala tanggung jawab dan pekerjaannya di dunia nyata, seperti bolos sekolah.
Memang tidak semua game online berdampak negatif bagi pertumbuhan kesehatan dan psikologis anak. Namun, dari beberapa kasus yang terjadi sebagian anak yang kecanduan game online akan melakukan apapun agar dapat memainkan permainan tersebut. Bahkan dorongan untuk berbuat kenakalan kian besar demi memenuhi hasrat melanjutkan permaiannya. Selain itu, konsentrasi anak dalam pelajaran menurun. Untuk itu, peran orang tua sangat diperlukan dalam mendampingi anak-anak memanfaatkan kecanggihan teknologi dan internet untuk hal yang positif. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membatasi waktu anak-anak saat bermain game dan internet. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comment disini